3. Diduga peran surveyor menjadi pelaksana dalam tugas dan fungsinya sebagai verifikasi kuantitas turut ikut serta memperbanyak tonase dalam tongkang, dengan pola komunikasi jangka pendek. Dan hal inilah menyebabkan adanya kerugian negara yang tidak terdeteksi alias titik kebocoran pembayaran PNBP Final. Dilihat dari besarnya Kouta rkab tidak sesuai volume tonase tongkang dari keberangkatan awal COA muat COA bongkar dan data real besaran Kouta RKAB terpakai juga data real muatan dalam intermediate serta data real produksi dilapangan.

4. Diduga para surveyor independen ikut berperan dan ikut serta dalam pemulusan beberapa tongkang yang tidak sesuai titik awal bongkar. Salah satu Contoh terdapat tongkang yang seharusnya sandar dipabrik Jeti lobota PT.imip dialihkan kemorosi OSS hingga akhirnya dibongkar dijeti Huadi Bantaeng.