Kemudian kejanggalan lainnya yang dapat menjadi pertimbangan polisi, lanjut dia keterangan pelaku yang berbelit-belit alias tidak jelas. Misal terlapor melihat korban sebelum ditabrak sedang jongkok dipinggir jalan.

Pernyataan lainnya lagi, terlapor melihat korban sedang berjalan, berdiri yang mana salah satu kaki korban berada di bahu jalan. Sementara terlapor seperti yang dia jelaskan, bahwa terlapor sendiri pergi buang air kecil.

Olehnya itu, Andri menginginkan adanya otopsi kepada jasad korban. Karena kalau kondisi para saksi menutup informasi yang sebenarnya, otopsi dapat menjadi salah satu cara untuk mengungkap kasus ini, sebab luka korban begitu banyak.

Sebab, apabila pihak kepolisian tetap mengacu pada hasil visum korban dari pihak rumah sakit, itu tidak akan cukup untuk membuka tabir kasus kematian korban.