Kontrol dari publik, terutama wartawan, sangat diperlukan, dan hal ini telah berulangkali disampaikan oleh Menteri Keuangan dan Presiden agar masyarakat mengawasi ketat penggunaan dana desa yang dikucurkan ke desa-desa di seluruh Indonesia.
“Saya seratus persen tidak percaya bahwa kawan-kawan wartawan itu melakukan pemerasan kades. Yang terjadi di Jombang itu sebenarnya adalah kolusi antara kades dan gerombolan oknum polisi mental sambo untuk menjebak wartawan. Mengapa? Karena kades takut kinerja dan perilaku koruptifnya terbongkar, maka dia berkolaborasi dengan polisi mental sambo untuk membungkam wartawan dengan strategi brutal dan busuk, seakan-akan wartawan memerasnya,” tegas alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, Senin, 20 November 2023.
Kades di Indonesia ini, lanjut Wilson Lalengke, merupakan kelompok koruptor baru terbanyak di negara ini sejak dana desa miliaran diserahkan pengelolaannya kepada kepala desa.
Tinggalkan Balasan