“Uang dana desa menjadi bancakan dimana-mana, warga berlomba jadi kades karena ada uang besar bagi desa, yang kemudian disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya. Polisi dimana-mana sudah jadi dewan pelindung para kades bajingan yang tolol itu, sebagian besar karena ada kontribusi kades ke oknum-oknum pimpinan polisi di daerah-daerah,” beber trainer jurnalistik yang sudah melatih ribuan anggota TNI, Polri, PNS, mahasiswa, wartawan, buruh, dan masyarakat umum ini sambil menambahkan bahwa dirinya hampir setiap hari menerima laporan terkait perilaku kepala desa yang menggunakan uang rakyat hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Pendapat Wilson Lalengke tersebut ada benarnya juga, karena tidak mungkin hal tersebut terjadi jika tidak ada sebabnya. Sangat mungkin, upaya penangkapan wartawan merupakan hasil kolusi jebak-menjebak yang dilakukan kades memanfaatkan oknum mental bejat sebagai upaya untuk menutup kebobrokan sang kades.
Tinggalkan Balasan