KONAWE – Ketua Gerakan Aktivis Mahasiswa Sulawesi Tenggara (GAM Sultra), Muhammad Syahri Ramadhan meminta para penyelenggara Pemilu di Kabupaten Konawe khususnya para Komisioner KPU agar tidak terprovokasi dengan isu miring yang beredar tidak sedap di masyarakat.
Isu miring tersebut berawal dari adanya dugaan bahwa KPU Konawe dituding melakukan pungutan liar (pungli) pada saat perekrutan badan adhock ditingkat Desa/Kelurahan (PPS).
“Selagi hal itu tidak terbukti adanya, para penyelenggara Pemilu harus tetap menjalankan proses penyelenggaraan pemilu karena mengingat, sebentar lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi,” ungkap Syahri, Sabtu, 28/01/23.
Menurutnya, bahwa proses perekrutan penyelanggara pemilu di tingkat kelurahan/desa PPS, sudah memenuhi prosedur dikarenakan Hasil penilaian dalam proses penentuan PPS yang terpilih mengacu kepada nilai hasil wawancara,
Ketua Gerakan Aktivis Mahasiswa menilai hal tersebut hanya merupakan kekecawaan beberapa orang saja, imbasnya menyebarkan info yang tidak berdasar.
“Isu soal adanya pungli dalam seleksi PPS ini harus by data bukan sekedar opini yang dibangun, sehingga tidak mencedrai pesta demokrasi yang akan di laksanakan. Apalagi hanya mengambil info dari akun Fb komentar-komentar orang di media sosial yang tidak bisa di jadikan rujukan,” tegas Ketua GAM Sultra.
RW