suarakarsa.com — Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga, bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan BPH Migas, meresmikan 31 titik baru BBM Satu Harga. Lokasi baru tersebar di Klaster Sumatera-Kalimantan (6 titik), Klaster Nusa Tenggara-Sulawesi (6 titik), Klaster Maluku (9 titik), dan Klaster Papua (10 titik). Total titik operasional BBM Satu Harga kini mencapai 573 lokasi, sesuai target pemerintah.

Peresmian dilakukan serentak di empat lokasi: Kabupaten Kupang (NTT), Kabupaten Lima Puluh Kota (Sumatra Barat), Kabupaten Fakfak (Papua Barat), dan Kota Ambon (Maluku). Integrated Terminal Wayame di Kota Ambon menjadi pusat acara peresmian.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil kolaborasi dengan Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan.

“Kami akan terus memastikan suplai BBM di 573 lokasi berjalan lancar dengan memperkuat distribusi energi dan menjaga infrastruktur distribusi,” ujar Riva.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengapresiasi Pertamina dan pihak terkait atas pencapaian ini. “Kami berharap BBM Satu Harga memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya di wilayah terpencil,” ujarnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahalida menambahkan, program ini adalah wujud komitmen pemerintah sejak 2017 untuk memastikan harga BBM merata di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

“Dengan harga BBM yang sama di mana pun, pemerintah ingin memastikan aktivitas ekonomi di daerah terpencil tetap berjalan dan pemerataan ekonomi dapat tercapai,” jelasnya.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, berharap program ini mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. “Ketersediaan energi dengan harga yang sama di seluruh Indonesia diharapkan membantu pemerataan dan peningkatan ekonomi,” pungkasnya.

Dengan tambahan 31 titik baru ini, masyarakat di wilayah kepulauan dan terpencil kini lebi