GOWA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas beras nasional dan memperkokoh ketersediaan pangan di Indonesia.
Saat ini, dibawah garis komando Andi Amran Sulaiman, Kementerian Pertanian tengah fokus meningkatkan produksi beras nasional melalui upaya optimalisasi lahan rawa dan perluasan areal tanam (PAT) melalui sistem pompanisasi.
Optimasi lahan rawa dan pompanisasi ini turut menggandeng TNI dan pemerintah daerah, serta petani dalam pelaksanaannya.
Upaya ini Kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, merupakan terobosan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas padi.
Kegiatan PAT melalui Pompanisasi ini ditargetkan sebanyak dua juta hektar lahan sawah kering dapat terairi dengan baik, sehingga mampu memperkuat ketahanan pangan secara mandiri tanpa harus tergantung pada kebijakan impor.
“Terlebih lagi ada 22 (dua puluh dua) negara yang telah menyetop ekspor beras. Ini harus menjadi perhatian kita semua. Anggaran yang disiapkan untuk pompanisasi ini mencapai 2 (dua) triliun untuk seluruh Indonesia yang berasal dari potongan biaya perjalanan dinas, biaya seremoni dan biaya lain yang kami prioritaskan untuk produksi,” jelas Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan kita harus segera bangun kesiapan ketahanan pangan Indonesia.
Di Sulawesi Selatan, Optimasi lahan rawa dan pompanisasi dimulai dengan tanam perdana padi pada lahan seluas 232 hektar di Desa Tawaroe, Kecamatan Dua Boccoe kabupaten Bone.
Targetnya, 38.565 hektar sawah di Sulsel dapat berproduksi setelah diintervensi melalui optimasi lahan rawa dan pompanisasi ini.
“Hari ini, (25/3/2024) tanam perdana dalam rangka optimasi lahan rawa dan pompanisasi, terkait upaya peningkatan dan percepatan produksi padi. Melalui pompanisasi lahan sawah yang dekat dengan sumber air tapi tidak tercapai maka di airi dengan pompa. Kita berharap upaya ini berdampak signifikan terhadap peningkatan produksi padi dan harapan agar Kabupaten Bone tetap menjadi lumbung padi kita dapat wujudkan,” Kata Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar.
Detia menambahkan bahwa untuk pompanisasi sasarannya sawah tadah hujan dengan Indeks Pertanaman (IP) 0 atau sawah yang satu tahun atau lebih tidak ditanami karena tidak ada air. Serta peningkatan IP dari 1 menjadi IP 2.
Sementara itu, PJ Bupati Bone, Andi Islamuddin mengapresiasi program optimasi lahan Kementan yang menyasar optimasi sawah seluas 5403 hektar diKabupaten Bone.
“Atas nama Pemerintah daerah dan masyarakat Bone, kami sangat berbangga dan mengapresiasi kepada bapak menteri pertanian RI, karena telah memberikan manfaat besar untuk optimasi lahan 5 ribu hektar,”kata Andi Islamuddin.
Andi Islamuddin meminta masyarakat Petani sekitar untuk senantiasa menjaga program Kementerian Pertanian ini.
2 Komentar