SUMUT – Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, terus mengintensifkan program peningkatan kapasitas SDM pertanian setempat. Program yang kini tengah  intensif dilakukan adalah Stategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), yang notabene dinisiasi Kementerian Pertanian.

Pekan lalu, mereka menggelar kegiatan Ubinan, Panen dan Farm Field Day (FFD)/ Temu Lapangan Demplot CSA SIMURP Poktan Replikasi Tahun 2022. Sasarannya adalah Kelompok Tani Plamboyan Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin (WKBPP Pematang Sijonam) Kab. Serdang Bedagai.

Salah seorang petani, Wagio mengatakan, penggunaan paket teknologi CSA SIMURP ini mampu meningkatkan produktivitas hasil panen.Khususnya penggunaan benih unggul, seleksi benih dan perlakuan benih (treatment benih), dan penggunaan pupuk organik sebanyak mungkin.

Menurut Wagio, penggunaan pupuk organik yang cukup banyak yang menaikkan produktivitas lahan sawahnya.

“Sekitar 3 ton kompos yang digunakannya dengan 2 kali penerapan. Kami masih menggunakan pupuk kimia memang, tapi sangat sedikit sekali,” beber dia.

Wagio memaparkan bahwa ubinan dilakukan oleh BPS Kab. Serdang Bedagai. Hasil ubinan sebesar 4,89 kg. Produksi setelah panen sebesar 6,26 ton/ha (loses 20%).

“Produksi ini mengalami kenaikan sebesar kurang lebih 0,86 ton/ha dimana produktivitas musim tanam ASEP tahun 2021 sebesar 5,4 ton/ha. Jumlah anakan dalam sampel 16 anakan dan rumpun berjumlah 62 rumpun,” kata Wagio.

Adapun demplot ini telah melaksanakan paket teknologi CSA SIMURP Tahun 2022. Antara lain: penggunaan bibit unggul label ungu varietas Inpari 32, jarak tanam jajar legowo 4:1(20cm x20 cm), seleksi benih dan seed treatment dengan menggunakan Trichoderma dan Paini Bacillus, penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), penggunaan bahan organik untuk pembuatan pupuk organik, pestisida nabati.

Hadir pada Kegiatan ini Kepala Bidang Penyuluhan Dinas TPH Provsu, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kab. Serdang Bedagai, BPS Kab. Serdang Bedagai, Babinsa Kec.Pantai Cermin, Kepala Desa Kota Pari, Koord. BPP Pematang Sijonam, PPL Pendamping dan petani serta petani muda SIMURP.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sangat mendukung Program SIMURP, karena melalui CSA yang ramah lingkungungan terbukti dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, meningkatkan Intensitas Pertanian (IP) serta menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Yang paling pentingnya adalah CSA dapat meningkatkan kesejahteraan petani terutama di Daerah Irigasi (DI) atau Daerah Rawa (DR), ujar Mentan SYL.

Melalui Program SIMURP diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien serta tanpa bergantung pada kondisi iklim yang berubah.

Hadirnya Program SIMURP diharapkan mampu mengembangkan kemampuan manajerial penyuluh dan pengelola di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), ujar Mentan SYL lagi.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, akan terus mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan dengan memaksimalkan BPP Kostratani sebagai acuan untuk menciptakan pertanian yang tangguh menghadapi krisis iklim.

Kostratani merupakan penguatan peran dan fungsi BPP yang berbasis teknologi informasi serta mampu memberikan contoh dalam penerapan teknologi CSA. Ini tentunya membutuhkan SDM yang berkualitas. Kostratani diharapkan dapat meningkatkan kualitas pangan dan membangun pertanian kita untuk masa mendatang, ujar Dedi. (NF)