JAKARTA – Masa depan sektor pertanian indonesia akan sangat bergantung pada partisipasi generasi muda indonesia. karena itu, kementerian pertanian (kementan) siap untuk memfasilitasi dan mendukung para agropreneur muda untuk bergerak di berbagai bidang pertanian, dari hulu hingga ke hilir.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian indonesia harus mengarah ke pertanian maju, mandiri, modern.
“Untuk mendukung itu, petani milenial mempunyai peran penting. khususnya untuk kemajuan pembangunan pertanian saat ini. karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari sdm pertanian yang maju, mandiri, dan modern. dan tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi,” tambahnya.
Selaras dengan Mentan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menambahkan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan sdm pertanian unggulan.
untuk itu, bppsdmp terus menjalin kerjasama untuk dapat meningkatkan kompetensi dan produktivitas sumber daya manusia pertanian.
Pada kegiatan kuliah umum agroteknologi 5.0 di politeknik pembangunan pertanian (polbangtan) bogor, badan penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian (bppsdmp) melalui pusat pendidikan pertanian (pusdiktan) menandatangani mou kerjasama peningkatan kompetensi dan produktivitas sumber daya manusia di bidang pertanian dengan yayasan akselerasi pendidikan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan serta kerjasama penguatan pendidikan tinggi vokasi politeknik pembangunan pertanian lingkup kementerian pertanian dengan yayasan edu farmers international (13/09).
Kepala Pusdiktan Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa petani milenial perlu didukung dengan motivasi dan jalur organisasi usaha yang mampu menyerap inovasi dan kreativitas mereka.
“lingkungan menjadi sangat penting untuk menjaga semangat, kreativitas dan inovasi petani milenial dapat berkembang”, tambahnya.
Melalui kerjasama ini, nantinya akan dilakukan penguatan sinergitas pendidikan vokasi pertanian, penyempurnaan dan penyusunan kurikulum berbasis kompetensi, peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa politeknik di lingkup kementan melalui riset, pemagangan, dan pengabdian kepada masyarakat, serta kegiatan dan koordinasi lainnya.
Diharapkan, melalui kerjasama ini dapat menjadi sarana untuk menyinergikan program dan kegiatan dalam peningkatan kompetensi dan produktivitas sumber data manusia bidang pertanian dan dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa melalui pendidikan vokasi yang berwawasan industri dan teknologi bidang pertanian.
Tinggalkan Balasan