JAKARTA – Baru-baru ini beredar sebuah kabar bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang kini menjadi cawapres nomor urut 2 diduga melakukan korupsi atas pembelian pesawat jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar, Minggu, 11/2/2024.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan, kabar itu adalah berita bohong alias hoaks.
Dahnil menjelaskan, tidak ada pembelian pesawat jet tempur tersebut di Kementerian Pertahanan seperti yang diberitakan media asing Meta Nex, dalam artikelnya bertajuk “Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation” pada Jumat (9/2) lalu.
Sebelumnya, beredar narasi liar yang menyebutkan Komisi Antikorupsi Uni Eropa saat ini tengah menyelidiki Menteri Pertahanan Indonesia berkaitan dengan kasus korupsi pembelian pesawat tempur bekas dari Qatar.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menegaskan narasi tersebut hoax. “Kami ingin menyampaikan bantahan dan tambahan penjelasan atas hoax atas fitnah yang beredar sejak kemarin. Teman-teman yang jelas sejak awal kami katakan bahwa 1.000 persen berita tersebut adalah bohong. Baik substansi maupun embel-embelnya semuanya bohong,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (10/2) malam.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani juga membantah narasi itu. Rosan mengatakan kabar yang beredar adalah The Group of States against Corruption (GRECO) meminta bantuan asistensi Pemerintah AS perihal itu.
Namun, kata dia, hal itu tak pernah ada. Dia mengaku dirinya telah mengecek kabar itu ke perwakilan RI di Washington, AS maupun Kedubes AS di Indonesia.
“Tidak ada permintaan dari pihak yang namanya GRECO dalam rangka yang dituduhkan,” kata Rosan.
Rosan menuturkan hal itu menguatkan bukti bahwa informasi soal penyelidikan GRECO adalah palsu. Menurutnya, informasi yang beredar itu bertujuan untuk menyudutkan Prabowo.
“Jadi ini juga menambah bukti-bukti bahwa kita itu adalah berita yang palsu berita hoaks, berita yang tidak benar yang sifatnya memang suatu hal yang sangat keji untuk menyudutkan Pak Prabowo dalam hal ini,” pungkasnya.(Red)
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.