Rupiah dibuka di level Rp16.307 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jumat (20/12). Mata uang Garuda melemah 26 poin atau 0,17 persen.

Ekonom Teuku Riefky dari LPEM FEB UI menjelaskan pelemahan rupiah meningkatkan ongkos impor, terutama bahan baku produk elektronik seperti semikonduktor dan microchip. “Kenaikan biaya produksi akan memberi tekanan pada inflasi dalam negeri,” ujarnya.

Meski demikian, Airlangga optimistis Indonesia mampu memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat sektor ekspor, seperti yang dilakukan beberapa negara lain.