KONAWE – Diakhir masa jabatan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Harmin Ramba terus menyelesaikan tugas yang di emban selama memimpin di Konawe sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Salah satunya mengukuhkan dengan empat kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru yang ditandai dengan penyerahan SK Pj Bupati Konawe, di ruangan kantor Bupati Konawe, Selasa (30/7/2024) kemarin.
Empat OPD baru diantaranya, Arjon, S.Sos sebagai pelaksana Kadis Damkar, Yusnita,S.Sos,MM sebagai Kadis Koprasi, Ni Ketut Santi Rahayu,SE,MM, sebagai Kadis Pariwisata dan Widia Sastrawati, S.STp sebagai Kadis Perumahan dan Pemukiman.
Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba dalam sambutannya menyampaikan, pengukuhan sejumlah pimpinan OPD baru lingkup Pemda Konawe, dalam rangka menjawab serta mengimplementasikan perda nomor 1 tahun 2024 Tentang Penyempurnaan kelembagaan pemerintah Daerah.
Sehingga melalui pengukuhan ini, ia mengingatkan kepada para Pelaksana Tugas OPD baru yang menerima SK agar ke depan siapapun kepala daerah atau bupati untuk tetap bekerja secara profesional dalam melaksanakan tugas sebagai ASN di Konawe.
“Saya harap ke depan, walaupun saya bukan lagi Pj Bupati di Konawe, seluruh ASN di tetap melaksanakan kerja-kerja cepat, cerdas dan tuntas sesuai tupoksi masing-masing dan saya melihat ini sudah mulai dilakukan, muda-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi,” ucapnya.
Harmin Ramba memberikan contoh bekerja cepat dan tuntas setelah mengemban amanah sebagai Pj di Kab. Konawe adalah inflasi yang berada di posisi 5,1% setelah kerja turun 3,1%, lebih fokus lagi menjadi 2,8%, sampai tiba di posisi 1,5% selama 2 bulan terakhir, inilah yang disebut dengan makro indikator kerja.
“Kalau sampai hari ini hanya turun sedikit inflasi kita di Konawe, sama halnya saya tidak kerja saat menjadi Pj Bupati Konawe,” ujarnya.
Ditempat yang sama Sekda Kab.Konawe, Ferdinand Sapan melaporkan, Konawe diundang khusus oleh Bappenas untuk membahas program yang terintegrasi dengan program jangka panjang pemerintah pusat. Hal ini tidak akan terjadi jika kita tidak memahami apa yang dibutuhkan oleh daerah.
“Maka branding kota padi sangat tepat untuk Konawe, karena tidak ada kota padi di daerah lain dan ini lahir bukan karena politik dan jangan di politisasi, terbukti tanggal 3 mendatang kita diundang di Bappenas,” ungkap Ferdinand.
Selanjutnya kata Ferdinand, BPKP baru saja melakukan evaluasi tentang pertanian di Konawe secara umum, sehingga apa yang menjadi konsep berpikir ke depan untuk daerah tidak hanya konsep atau khayalan belaka, pelan-pelan sudah mulai diamati yang nantinya keberhasilan ini untuk perkembangan ekonomi di Konawe.
“Ke depan apa yang telah disampaikan oleh Pj Bupati itu sangat bermanfaat untuk kita semua, jika program ini dilanjutkan insa allah akan menambah penghasilan ekonomi di Konawe,” tutupnya.(**)