Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan Volume 19, Selasa (16/05/2023) yang dilaksanakan di AOR BPPSDMP mengatakan El Nino adalah salah satu fenomena sebagai dampak dari climate change, selain itu ada juga La Nina dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang luar biasa.
El Nino merupakan fenomena kering dimana curah hujannya itu lebih kering dari biasanya. Yang disebut dari biasanya itu rata-rata curah hujan selama 25 tahun, kalo El Nino itu lebih kering dibandingkan dengan rata-rata selama 25 tahun itu, jelas Kabadan Dedi.
Sejak awal tahun ini BMKG telah menyampaikan bahwa El Nino akan terjadi pada Mei 2023 dan ini akan berdampak pada sektor pertanian. BMKG memperingati kita, pada Mei dan Juni merupakan El Nino lemah, sedangkan pada Agustus merupakan puncak El Nino. Pertanian tidak boleh bersoal, manusia punya akal untuk mengantisipasi kekeringan yang melanda sektor pertanian”, tegasnya.
Tinggalkan Balasan