Istiyadi juga mengatakan bahwa pengukuran ini tidak hanya mengukur dampak program itu sendiri, namun juga bagaimana perusahaan menjalankan program tersebut sebagai sebuah investasi sosial, ekonomi dan juga lingkungan bukan sekedar kegiatan yang bersifat sementara untuk menunjukan tanggung jawab saja.

“SROI dan IKM merupakan salah satu bentuk evaluasi perusahaan untuk melihat seberapa baik program itu dijalankan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan apa-apa saja tindakan perbaikan yang perlu dilakukan,”).

Pada kesempatan yang sama, Sam August selaku perwakilan dari Purupiru sebagai lembaga independen yang melakukan pengukuran mengungkapkan bahwa hasil pelaksanaan dampak program TJSL telah mendapatkan nilai indeks kepuasan yang positif.

“Penilaian SROI yang kami lakukan menggunakan rumus perbandinganan present of value dengan value of input, artinya setiap investasi yang dikeluarkan oleh PLN menghasilkan outcome berapa dilihat dari ketiga aspek yakni ekonomi, sosial dan lingkungan.” jelas Sam.