Dengan adanya sistem ini, jumlah pengunjung dapat dikendalikan agar tidak melebihi batas kuota yang ditetapkan untuk setiap sesi kunjungan.

“Dengan adanya digitalisasi, hanya akan ada 150 orang yang naik setiap sesi, kemudian setelah itu mereka turun dan dalam waktu 10-15 menit, 150 orang berikutnya bisa naik,” ujar Erick Thohir.

Selain itu, sejak tahun 2022, para pengunjung dilarang menggunakan sepatu saat naik ke Candi Borobudur. Hal ini merupakan kebijakan yang dilakukan untuk menjaga kelestarian permukaan candi.

Erick menjelaskan bahwa aturan ini akan terus diberlakukan demi menjaga agar permukaan candi tidak mengalami penurunan.

“Pengunjung tidak diperbolehkan menggunakan sepatu atau sandal saat naik ke Candi Borobudur, hal ini dilakukan agar permukaan candi tidak terus mengalami penurunan. Jika Candi Borobudur rusak, maka tidak akan dapat digantikan dengan yang lain,” jelas Erick Thohir.