Mentan Syahrul juga menyatakan telah memperkuat sistem jaringan irigasi demi mencegah kekeringan pada lahan pertanian. Ia juga mengingatkan agar petani tidak panik dan tetap kuat menghadapi berbagai krisis yang terjadi.
“Seluruh pihak, tak terkecuali, harus bergerak aktif berkolaborasi,melakukan antisipasi perubahan iklim, harus dapat beradaptasi saat kemarau nanti memanfaatkan infrastruktur air seperti dam parit, embung juga long storage dalam menghadapi cuaca ekstrim El Nino”, tegasnya.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan El Nino adalah fenomena alam akibat climate change yang eratnya kaitannya dengan peningkatan konsentrasi kenaikan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Hal inilah yang menyebabkan suhu dipermukaan bumi hangat bahkan semakin panas. Sehingga, masa musim kemarau ekstrem mulai melanda Indonesia pada akhir Mei hingga awal Juni. Hanya saja, skalanya masih rendah.
1 Komentar