suarakarsa.com — Aksi nyata mendukung ketahanan pangan nasional digelar di Wawotobi, Kabupaten Konawe. Penanaman jagung serentak seluas 15 hektare ini dihadiri oleh para pimpinan tertinggi TNI-Polri Sulawesi Tenggara, termasuk Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, Wakapolda, Danrem 143/Halu Oleo, serta jajaran lainnya.

Gerakan tanam jagung ini bukan sekadar seremoni. Irjen Pol Didik Agung Widjanarko menegaskan pentingnya peningkatan produktivitas pertanian untuk mendongkrak hasil panen. “Luas lahan yang terus bertambah harus diimbangi dengan produktivitas yang optimal. Ini menjadi peluang besar bagi daerah,” ujarnya.

Pemprov Sultra pun ambil bagian dengan langkah strategis. Sekretaris Daerah Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., mengungkapkan bahwa pihaknya aktif memetakan lahan tidur yang bisa dimanfaatkan. Selain itu, sekolah-sekolah pertanian dilibatkan sebagai bagian dari pendidikan berbasis praktik.

“Kami tak hanya mengidentifikasi lahan kosong, tapi juga menyiapkan sumber daya manusia melalui sekolah pertanian. Ini investasi jangka panjang,” jelas Asrun Lio.

Dukungan pemerintah tak berhenti di sana. Bantuan alat pertanian dan pupuk juga akan disiapkan untuk memperlancar proses pengolahan lahan. “Jika diperlukan, kami siap mendistribusikan alat dan pupuk agar para petani bisa bekerja lebih efisien,” tambahnya.

Sekda Kabupaten Konawe, Dr. Ferdinand, S.P., M.H., menyoroti dampak ekonomi dari program ini. Menurutnya, selain meningkatkan pendapatan warga, beban pengeluaran rumah tangga juga bisa ditekan melalui ketersediaan pangan lokal. “Ini dua sisi penting: pendapatan bertambah, pengeluaran berkurang,” tuturnya.

Di sela kegiatan, Kapolda Sultra secara simbolis menyerahkan bantuan benih jagung kepada kelompok tani. Langkah ini menjadi bentuk nyata dukungan Polri terhadap sektor pertanian.

“Polri bukan hanya soal keamanan. Kami juga berkomitmen menjadi bagian dari solusi pembangunan, terutama dalam menjaga ketahanan pangan,” kata Irjen Pol Didik Agung.

Dengan sinergi lintas sektor, Kabupaten Konawe diarahkan menjadi pusat produksi jagung di Indonesia timur. Diharapkan langkah ini menjadi motor penggerak kesejahteraan petani serta tonggak menuju Sultra sebagai lumbung jagung nasional.