Sejalan dengan itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa El Nino adalah salah satu fenomena sebagai dampak dari climate change, selain itu ada juga La Nina dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sangat luar biasa.

“Karena di Samudra Pasifik suhu atmosfirnya cenderung hangat, jadi angin yang melewati Indonesia cenderung relatif sedikit makanya terjadi kekeringan, fenomena inilah yang dilihat para ahli sehingga menduga atau memprediksi di Indonesia akan terjadi kekeringan”, jelas Kabadan Dedi.

Kabadan menambahkan bahwa pertanian itu perlu air dan salah satu faktor produksi yang sangat penting. Saat terjadi El Nino akan menjadi masalah yang sangat besar, begitu air terganggu maka produktivitas terganggu artinya produksi menurun secara drastis. Ini harus diantisipasi oleh kita semua dan petani harus paham El Nino itu apa dan dampaknya bagaimana dan apa yang harus dilakukan.