suarakarsa.com – Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 mengguncang Kabupaten Kolaka Timur pada Rabu (29/1/2025) siang. Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah kerusakan, termasuk robohnya dinding dapur rumah warga di Kelurahan Horodopi serta retaknya 33 bangunan lainnya.

Gempa ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Kolaka dan merupakan bagian dari rangkaian gempa yang telah terjadi sejak Jumat (24/1/2025), dengan ratusan gempa susulan tercatat di wilayah tersebut.

Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur merespons situasi ini dengan menetapkan status siaga bencana gempa sejak 28 Januari hingga 30 hari ke depan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Timur, Dewa Made Ratmawan, mengonfirmasi bahwa total 34 rumah warga terdampak akibat gempa ini.

“Berdasarkan data yang sudah masuk ke kami, ada 34 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa. Namun, kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Dewa.

Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum juga terdampak. Rumah jabatan Camat Tinondo mengalami retakan pada dinding, sementara Gelora Olahraga (GOR) di Kecamatan Lambandia juga mengalami kerusakan serupa. Dinding ruang bersalin Puskesmas Dangia pun mengalami retak akibat getaran gempa.

Di Desa Wia Wia, Kecamatan Poli Polia, dua bangunan Pura mengalami kerusakan. “Dengan melihat kondisi ini, kami telah menetapkan status siaga bencana gempa hingga 30 hari ke depan,” lanjut Dewa. Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi potensi gempa susulan yang masih terus terjadi.

Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Kolaka Timur telah mendirikan posko di Lalolae, Kecamatan Mowewe, yang menjadi titik pusat gempa. Dewa memastikan kondisi warga dalam keadaan aman.

“Saat gempa terjadi, warga sempat berhamburan keluar rumah. Namun, setelah situasi dinyatakan aman, mereka kembali masuk tanpa harus mengungsi,” jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. “Percayakan informasi resmi dari pemerintah atau BMKG agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, BPBD telah menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak.

Selain itu, untuk rumah yang mengalami kerusakan berat, BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) guna memastikan penanganan lebih lanjut.

Pemerintah daerah dan pihak terkait terus melakukan pemantauan serta evaluasi terhadap perkembangan situasi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga pascagempa.