Tak berbeda jauh dengan masalah di Pulau Wawoni, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Ali juga mengungkap masalah yang terjadi di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Mahasiswa kelahiran Maluku Utara itu juga mengatakan pertambangan di Pulau Obi memasuk fase yang sangat memprihatikan dampak dari kegiatan pertambangan PT Harita Group.
“Betapa tidak ekspansi PT Harita Group melalui anak perusahaannya dalam menambang nikel di Pulau Obi terlihat ugal-ugalan sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan hebat pada masyarakat sekitar pertambangan. Tercatat hampir setiap hari ada anak-anak kecil dan dewasa dibawa ke fasilitas kesehatan desa dimana sebagian besar dari anak-anak itu terinfeksi saluran pernapasan akut (ISPA).” Tambah Ali
Parahnya lagi lanjut Ali kerusakaan hutan dan lingkungan menjadi salah satu alasan rencana relokasi PT Harita Group terhadap pemukiman warga desa kawasi ke tempat tinggal baru mereka. meskipun warga kawasi sebetulnya lebih dulu mendiami wilayah itu sebelum masuknya kegiatan Pertambangan PT Harita group.
Tinggalkan Balasan