Dalam pertanian kita ada sistem irigasi padi berselang, dan optimalkan embung yang ada. Selain itu, ada juga alsintan khususnya pompa air serta penggunaan varietas padi yang toleran terhadap kekeringan”, ujar Bustanul.
Menurut Narasumber Ngobras, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Bambang Pamuji mengatakan diperlukannya strategi pemenuhan kebutuhan pangan tahun 2023, salahsatunya dengan mitigasi wilayah rawan kekeringan pada Juni sampai dengan Oktober.
Hal ini dapat dilakukan dengan penanganan dari dua persfektif, yaitu jangka pendek dengan percepatan tanam dan penggunaan varietas super genjah yang toleran kekeringan. Untuk memastikan ketersediaan air dapat dilakukan melalui pompanisasi, embung dan biostorage. Sedangakan untuk jangka menengah panjang melalui meningkatkan produktivitas”, urai Bambang.
Tinggalkan Balasan