Hal ini tentunya menuntut peningkatan kinerja penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian sebagai fungsi peningakatan kualitas dan kuantitas SDM pertanian. “Para widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian, serta insan pertanian lainnya harus terus meng- upgrade wawasan, kapasitas dan kemampuan melalui berbagai pelatihan, seminar, magang dan lainnya sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan dunia pertanian, terutama terkait teknologi untuk beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim, ” tukasnya.

Bahkan, Hasil dari berbagai kegiatan capacity building harus diteruskan  kepada para penyuluh, petani dan pemangku kepentingan lainnya.

Salah satu model pengembangan kapasitas SDM Pertanian yang terus dilakukan simultan oleh Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian adalah Training of Trainer (TOT) untuk Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh.