Bustanul juga memotivasi agar para penyuluh mengubah mindset tidak hanya sebagai fasilitator saja, tetapi harus mampu memberikan feedback untuk pengembangan pertanian di Kota Samarinda. Selain itu juga harus mampu menjadi inovator dengan melakukan transfer knowledge, salah satu bentuknya adalah Sekolah Lapang (SL). Hal ini sekaligus menjadi konsultan bagi petani untuk mengembangkan bisnis usahataninya, membangun kelembagaan petani dengan mendorong menjadi KEP yang berbadan hukum, ujar Bustanul.
Bustanul menyampaikan jika BPP Suluh Tani Abadi termasuk BPP yang bagus, baik dari bangunan, mebeler, pendingin ruangan dengan SDM penyuluh yang sudah cukup, karena bisa menempatkan 1 orang penyuluh di 1 desa dan dapat memanfaatkan lahan BPP sebagai lahan demo/demplot sehingga tidak ada lahan yg kosong, bahwa fasilitas yang telah ada dimaksimalkan dengan baik. Terutama bangunan dan lahan demplot bukan hanya sebagai show windows saja tetapi sebagai tempat beragribisnis dan latihan bagi penyuluh dan petani, tutupnya. (DH/NF)
Tinggalkan Balasan