“Sebagai seorang tamtama yang merupakan posisi terendah di Kepolisian, dengan pangkat Bharada yang merupakan pangkat terendah di tamtama, apalagi berdinas di Brimob yang rantai komandonya sangat tegas, tentu saja Eliezer tidak akan bisa menolak perintah atasannya yang seorang jenderal,” tuturnya.

Kompolnas kata Poengky sejak awal yakin kasus meninggalnya Yosua yang awalnya disebut berawal dari pelecehan seksual ternyata pembunuhan berencana terungkap setelah Eliezer berjanji akan berkata jujur. Dia menyebut masyarakat juga memberi dukungan terhadap Eliezer.

“Tetapi ketika Eliezer mengajukan permohonan sebagai justice collaborator dan berjanji untuk jujur mengungkap kasus ini di hadapan penyidik dan Kapolri, maka kami yakin arah pengungkapan kasus ini akan lancar hingga ke persidangan. Terbukti ketika di persidangan Eliezer berkata jujur dan mengakui kesalahannya. Eliezer juga memohon maaf dengan tulus kepada orang tua almarhum Yosua, dan orang tua almarhum Yosua juga memaafkan permohonan Yosua. Hal-hal tersebut menjadikan dukungan masyarakat yang luar biasa kepada Eliezer,” ujarnya.