“Kan ini fit and proper test terbuka, hakim MK di fit and proper test terbuka, karena hakim MK itu ada kepentingan politiknya di samping kepentingan hukum, maka itulah perkawinan antara hukum murni dan kebijakan politik. Oleh karena itu, ada saat bagi kami untuk hakim MK paham keputusan politik,” kata dia.
Pacul kemudian ditanya lantaran Arsul Sani anggota DPR apakah penilaian uji fit and proper-nya akan bernuansa kepentingan. Pacul menyebutkan ada yang dinamakan kepatutan.
“Tidak ada di dunia ini yang tidak ada conflict of interest-nya, conflict of interest ada, tetapi patut apa tidak. Itu yang penting patut opo ora, nek aku naksir wong ayu, naksir, patut nggak kalau itu udah istri orang, itulah kepatutan. Understand?” imbuhnya.
Momen Calon Hakim MK yang Sunat Vonis Pinangki Dicecar Legislator PDIP
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman memastikan proses uji kelayakan calon hakim MK transparan. Dia mengatakan publik bisa menyampaikan langsung masukan-masukan secara tertulis.
Tinggalkan Balasan