38. PT merpati Nusantara

39. PT Timah

40. PT PLN Persero

Dari 40 BUMN , ada beberapa persoalan di temukan beberapa fakta kerugian negara, yang sangat signifikan, sehingga hasil rata-rata fakta BUMN di dalam negeri tidak dapat melakukan operasional secara mandiri.

Pertama :

Beban Operasional lebih besar , dibandingkan pagi anggaran BUMN, sehingga kecenderungan mark-up belanja barang dan jasa.

Ke dua, pengelolaan Aset

Pengelolaan aset lancar lebih kecil, ketimbang aset tidak lancar, artinya setiap pengelolaan keuangan BUMN,. Terindikasi ada Pengalihan Aset BUMN ke afiliasi lainya. Sehingga dari pengelolaan keuangan dan aset BUMN cenderung merugikan Negara.