Korupsi di Kementerian BUMN Memperparah Kinerja Keuangan Pemerintah

Nizar Fachry Adam.S.E.M.E, Pengamat Ekonomi dan Keuangan Negara

Indonesia built Trus , oleh Nizar Fachry Adam.S.E.M.E pengamat ekonomi dan Keuangan Negara , menjelaskan mengenai sejumlah permasalahan di BUMN.,

Dari tahun 2005 hingga 2023 , terdapat Dari total 180 perusahaan BUMN , sejumlah 10.047 temuan, dari hal tersebut telah di lakukan ,telaah dan mengeluarkan rekomendasi sebanyak 22.811 rekemondask temuan atau dengan total sebesar 302.381 Triliun,

Adapula di tindak lanjut sebesar temuan yang memiliki status belum di tindak lanjuti rekomendasi sebesar 2.391 temuan atau sebesar 19.746 triliun,

Dan tidak dapat di tindak lanjuti.,sebesar 497 temuan Atau dengan total kerugian negara sebesar 11,93 tiliun,.

(Sumber LHP BPK Tahun 2023)

Dari hal tersebut di temukan sejumlah BUMN yang bermasalah yakni :

Baca Juga  Partai Ummat Sebut Tak Relevan Menakuti Umat dengan Politik Identitas

1. PT Antam tbk

2. PT inhuttani

3. PT Perkebunan indonesia

4. PT semen Padang

5. PT pelita air servis

6. PT Indonesia Asahan Ilaminium

7. PT Geo Dipa energi

8. PT Reasuransi Indonesia Utama

9. PT perusahaanpengelolaan Aset

10.PT Brantas adijaya

11.Perum jasa Tirta

12.PT berdikar

13. PT Sucofindo

14. PT sarina

15. PT Pos Indonesia

16. PT biro klasifikasi Indonesia

17. Perum jaminan kredit Indonesia

18. PT bahana pembina usaha

19. Asuransi jiwa araya

20. Asuransi jasa marga

21. BNI

22 PT rajawali Nusantara Indonesia

23. PT perhutani

24. PT perikanan indonesia

25. PT sang hang seri

26. PT Dok kapal bahari Koja

Baca Juga  Perkuat Ekonomi Bangsa, Kementan Dorong Munculnya Startup Basis Pertanian

27. PT industri sandang Nusantara

28. PT Barata Indonesia

29 PT Krakatau steel

30. PT pengembangan pariwisata Indonesia

31. PT perhotelan indonesia

32. PT kawasan Berikat Nusantara

33. PT telekomunikasi Indonesia

34. Perum pengembangan peruman

35. PT Hutama Karya

36. PT Adi karya

37. PT Pelabuhan indonesia

38. PT merpati Nusantara

39. PT Timah

40. PT PLN Persero

Dari 40 BUMN , ada beberapa persoalan di temukan beberapa fakta kerugian negara, yang sangat signifikan, sehingga hasil rata-rata fakta BUMN di dalam negeri tidak dapat melakukan operasional secara mandiri.

Pertama :

Beban Operasional lebih besar , dibandingkan pagi anggaran BUMN, sehingga kecenderungan mark-up belanja barang dan jasa.

Baca Juga  Airlangga Optimis Ekonomi Indonesia di Tengah Banyaknya Pengangguran dan Daya Beli yang Turun

Ke dua, pengelolaan Aset

Pengelolaan aset lancar lebih kecil, ketimbang aset tidak lancar, artinya setiap pengelolaan keuangan BUMN,. Terindikasi ada Pengalihan Aset BUMN ke afiliasi lainya. Sehingga dari pengelolaan keuangan dan aset BUMN cenderung merugikan Negara.