suarakarsa.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Setyo Budiyanto, menemui Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin di Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (7/1). Pertemuan ini membahas penguatan kerja sama antar lembaga dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Burhanuddin menegaskan bahwa pertemuan ini menunjukkan hubungan sinergis antara Kejaksaan dan KPK, sekaligus membantah isu rivalitas antar institusi.
“Di antara kami ini tidak ada apa-apa. Kadang disudutkan bahwa kami bersaing. Tidak, kami sama-sama mencintai bangsa ini dan ingin memberantas tindak pidana korupsi,” ujarnya dalam konferensi pers.
Setyo Budiyanto menjelaskan sejumlah poin kerja sama yang dibahas, termasuk peningkatan kolaborasi melalui pelatihan, pendidikan, dan upaya pemulihan aset.
“Kami membahas pelatihan, pendidikan, dan kerja sama dalam hubungan internasional yang telah dijalankan KPK. Selain itu, kami fokus pada pemulihan aset, mengingat Kejaksaan Agung memiliki badan baru khusus untuk menangani hal ini,” jelas Setyo.
Kedua lembaga sepakat bahwa pemberantasan korupsi harus dilakukan secara sinergis dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Fokus utama adalah menurunkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia, yang dalam lima tahun terakhir mengalami stagnasi.
“Upaya ini harus melibatkan semua pihak, bukan hanya aparat penegak hukum, untuk mencapai tujuan bersama,” kata Setyo.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas pula pola korupsi baru, termasuk pencucian uang yang melibatkan aset digital seperti cryptocurrency.
“Dengan perkembangan zaman, cryptocurrency menjadi permasalahan baru yang membutuhkan pengetahuan khusus dalam penanganannya,” ujar Setyo.
Setyo menambahkan bahwa aparat penegak hukum perlu memahami dan mengikuti regulasi terkait aset digital agar dapat menangani tantangan ini secara efektif.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat kerja sama antara KPK dan Kejaksaan Agung, sekaligus menjawab tantangan baru dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
1 Komentar