suarakarsa.com — Di tengah tantangan lingkungan yang semakin kompleks, Bupati Konawe Yusran Akbar melangkah lebih jauh dengan melakukan kunjungan kerja ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 10–11 Juli 2025. Kota yang dikenal sebagai salah satu percontohan nasional dalam pengelolaan sampah ini menjadi tujuan strategis bagi Pemerintah Kabupaten Konawe untuk menyerap ilmu dan inspirasi.
Selama dua hari kunjungan, Bupati Konawe Yusran melihat langsung bagaimana sistem persampahan di Balikpapan dikelola secara modern dan efisien. Mulai dari penggunaan teknologi dalam proses pemilahan hingga pengolahan limbah yang berorientasi pada ekonomi sirkular, seluruh rangkaian sistem tersebut dinilainya layak dijadikan model.
“Banyak hal yang bisa kami pelajari, terutama bagaimana teknologi dimanfaatkan untuk mempercepat proses pengumpulan dan pemrosesan sampah secara terintegrasi,” kata Yusran dalam salah satu sesi diskusi bersama Pemerintah Kota Balikpapan.
Namun, yang membuatnya paling terkesan bukan sekadar perangkat teknis. Ia menyoroti peran penting kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem persampahan yang berkelanjutan. Menurutnya, tanpa sinergi lintas sektor, sistem sehebat apa pun akan sulit berhasil.
Salah satu praktik yang mencuri perhatian Bupati adalah keberadaan bank sampah di tingkat desa. Di Balikpapan, bank sampah bukan hanya tempat menabung sampah, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi. Sampah yang telah dipilah dijual ke TPST dan diolah lebih lanjut oleh pelaku UMKM menjadi produk bernilai jual seperti ecobrick, kerajinan kreatif, hingga sabun ramah lingkungan.
Kembali ke Konawe dengan semangat baru, Yusran memastikan bahwa kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Ia membawa pulang komitmen konkret: membangun sistem persampahan yang tidak hanya bersih, tetapi juga menghidupkan ekonomi rakyat.
“Ini bukan sekadar soal sampah, ini soal masa depan. Kami akan memperkuat bank sampah di desa-desa, memperluas edukasi masyarakat, dan membuka pintu kerja sama dengan industri daur ulang,” tegasnya.
Ia menambahkan, upaya tersebut sejalan dengan program yang sudah dijalankan di Konawe seperti pengembangan TPS3R dan inisiatif berbasis komunitas. Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, Yusran optimis pengelolaan sampah bisa menjadi motor baru penggerak ekonomi lokal.
Tinggalkan Balasan