“Petani dan penyuluh harus menjadi pemenang di daerahnya masing-masing. Petani dan penyuluh harus menjadi agen perubahan guna peningkatan produktivitas, membangun kelembagaan ekonomi, memanfaatkan fasilitas, memaksimalkan jaringan irigasi untuk pertanian yang semuanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian”, ulas Dedi.

Menurutnya, krisis pangan global menuntut perubahan model pertanian yang berkelanjutan. Kendati begitu, tak ditampiknya ada beberapa problematika dalam menghadapi krisis pangan global. “Perubahan iklim, isu ekonomi global dan mata rantai pasokan itu beberapa di antara kendala yang dihadapi.

Salah satu penerima manfaat SIMURP adalah petani dan penyuluh di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, beberapa waktu yang lalu menerima kunjungan dari Tim World Bank yang diwakili oleh Konsulran Konsultan Program Pertanian dan Pangan World Bank (WB), Heru Prama Yuda, perwakilan FAO, Kundan Singh dan Tim NPIU BPPSDMP, yang diwakuli oleh Penyuluh Pertanian Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan).