Data akan dikumpulkan oleh penyuluh pertanian dan diverifikasi oleh koordinator penyuluhan kecamatan dan diinput melalui aplikasi Simluhtan, e RDKK, e Proposal dan laporan utama oleh admin atau petugas penginput data”, ujar Kabadan Dedi.
Kabadan menambahkan jika data yang diinput kemudian akan terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) dan dapat digunakan oleh akademisi, pemerintah daerah, kementerian/lembaga lain, unit kerja Kementan, petani dan pengusaha pertanian, penyuluh dan swasta.
Saat ini Kementan telah memiliki sistem AWR yang terhubung dengan Kostratani. AWR Kementerian Pertanian merupakan inovasi berbasis AI dan IoT yang dapat memudahkan para pemimpin untuk mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Sebanyak 5.717 dari 5.797 BPP Kostratani telah terhubung dengan AWR untuk merealisasikan satu data pertanian, jelas Kabadan lagi.
Tinggalkan Balasan