Musra NU di Probolinggo yang Dukung Cak Imin Bukan Resmi NU

JAKARTA – Ratusan warga NU mengikuti Musyawarah Warga NU (Musra NU) di ruang aula Madrasah Aliyah Riyadlus Sholihin Ketapang, Kota Probolinggo. Mereka menetapkan dukungan kepada Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon presiden (capres) di 2024.

Mengenai Musra NU Kota Probolinggo yang mendukung Cak Imin untuk maju sebagai capres, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Suleman Tanjung menyampaikan respons. Dia menyebut bahwa yang menggelar Musra NU itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin Cak Imin.

“Ya, saya kira itu orang PKB yang membungkus dengan warga NU gitu ya. Pasti bukan NU secara organisasi kan. Itu pasti tidak struktural. Tetapi itu orang-orang PKB yang mengatasnamakan NU,” kata Suleman, Minggu (11/6/2023).

Lebih gamblang dia menyebutkan bahwa PKB yang menggelar Musra NU di Kota Probolinggo itu bermaksud mendulang suara, memperjuangkan suara untuk Cak Imin tetapi dengan membawa-bawa nama NU.

“Jadi PKB ini ingin memperjuangkan, ya, mendulang suara tetapi bawa nama NU. Padahal, warga NU itu sudah cerdas dong. Bahwa Ketua Umum (PBNU Yahya Cholil Staquf) menyampaikan itu tidak boleh memakai politik identitas. Nah, kami sangat menolak politik identitas,” ujarnya.

Baca Juga  KKB Ancam Tembak Sandera Pilot Susi Air Jika Tak Ada Titik Temu

Menurutnya, apa yang terjadi di Kota Probolinggo merupakan salah satu bentuk upaya menggunakan politik identitas untuk mendongkrak elektabilitas.

“Politik identitas itu termasuk membawa simbol NU, bendera NU, organisasi NU. Seperti itu. Nah, makanya dia akan merugikan diri sendiri. Saya menilai, PKB ini khawatir dengan perolehan suaranya pada yang akan datang. Nggak percaya diri, toh?” Tegasnya.

Suleman mengakui bahwa apa yang terjadi pada Musra Kota Probolinggo tidak termasuk dalam kategori mencatut nama NU untuk deklarasi dukungan kepada bakal capres tertentu. Sebab, acara tersebut memang tidak secara organisasi atau tidak secara struktural ormas NU.

“Ya, tepatnya itu adalah orang-orang NU yang ada di PKB, karena kalau secara organisasi, perkumpulan, ketua umum selalu menyampaikan NU itu tidak politik, tidak partai politik, jadi NU tidak boleh dibawa ke mana-mana sebagai partai politik,” ujarnya.

Baca Juga  Semakin Mendunia, Harmin Ramba Terima Penghargaan dari Firsts Union Association Lebanon

Bagi orang-orang yang menggelar Musra NU mendukung Cak Imin itu, Suleman menyampaikan imbauan. Dia meminta mereka sebagai warga NU untuk menghormati apa yang telah disampaikan oleh Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

“Kita mengimbau, mengajak kepada mereka supaya menghargai apa yang disampaikan Ketum ini. Supaya mereka ikut menjaga agar ini (NU) tidak dibawa ke partai. Saya kira itu,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Musra NU Kota Probolinggo Syaiful Rohman dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini murni inisiatif warga Nahdliyin untuk menyatakan dukungannya kepada Cak Imin.

“Ini murni desakan dari dari masyarakat arus bawah yang ingin mempunyai presiden dari NU tulen” kata Syaiful Rahman.

Presidium Musra NU Kota Probolinggo Mashuri Nurzah menyampaikan pentingnya calon pemimpin bangsa Indonesia bisa memahami situasi dan kondisi global. Selain itu, sudah saatnya pemimpin Indonesia lahir dari kader NU asli.

Baca Juga  Saling Tuding Yenny Wahid - Cak Imin Soal Kudeta Gus Dur

“Kita sebagai warga NU ya harus bisa memilih siapa kira-kira yang pantas memimpin Indonesia ini ke depan, satu-satunya kader NU tulen ya Gus Muhaimin,” katanya.

Mashuri melanjutkan, sosok Cak Imin layak menjadi capres 2024. Selain menjadi Ketum PKB, Cak Imin merupakan tokoh nasional yang juga cucu dari pendiri organisasi NU KH Bisri Syansuri.

“Gus Muhaimin sangat layak menjadi capres 2024, selain ketua umum partai, beliau juga cucu dari pendiri NU,” lanjut Mashuri.(SW)

suarakarsa