Dalam upaya klarifikasi dan memperbaiki kesalahpahaman, Gilbert memilih bertemu dengan Jusuf Kalla, yang dikenal sebagai tokoh pemersatu dan pembawa perdamaian di Indonesia. Gilbert menilai JK sebagai sosok yang paling tepat untuk memahami konteks agama Islam dan mencari solusi atas perbedaan pandangan tersebut.

Jusuf Kalla sendiri menerima permintaan maaf dari Pendeta Gilbert dengan lapang dada. Sebagai pemimpin umat muslim dan tokoh bangsa, JK mengapresiasi langkah Gilbert untuk mencari pemahaman yang lebih baik tentang Islam. Dia juga menegaskan pentingnya persatuan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia.

Pertemuan antara Pendeta Gilbert dan Jusuf Kalla dianggap sebagai langkah penting dalam memperkuat toleransi antarumat beragama dan memperbaiki hubungan antarumat di Indonesia. Kedua tokoh sepakat untuk terus membangun dialog dan kerjasama demi keselarasan dan kedamaian di tanah air.