suarakarsa.com – Sejumlah pengusaha Amerika Serikat (AS) dikabarkan tertarik untuk membantu program 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini diungkapkan oleh Senior Vice President & Regional Managing Director US-ASEAN Business Council, Brian McFeeters.
Brian menyatakan bahwa meskipun para pengusaha AS kemungkinan besar tidak akan berinvestasi langsung dalam pembangunan properti, mereka tertarik untuk masuk melalui lini bisnis pendukung.
“Saya rasa perusahaan-perusahaan USABC mungkin tak akan berinvestasi secara langsung di sana.
Tapi mereka akan memasok (kebutuhan perumahan), mereka berkata, ‘Ini program yang sangat menarik’,” ujar Brian saat ditemui di Jakarta, Selasa (21/1).
Menurut Brian, perusahaan-perusahaan AS kemungkinan akan lebih banyak terlibat dalam penyediaan teknologi, material, dan peralatan elektronik untuk rumah-rumah yang dibangun dalam program tersebut.
Terlebih, pengusaha AS selama ini memiliki hubungan baik dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Mereka bahkan telah menggelar pertemuan dengan Prabowo pada akhir 2024.
Keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS pun disebut tidak mempengaruhi minat investasi dari AS.
Brian menegaskan bahwa pengusaha AS tetap akan menanamkan modal di Indonesia.
“Mereka tak terlalu khawatir soal itu. Tak ada masalah berarti bagi mereka,” tambahnya.
Program 3 juta rumah yang digagas Prabowo menarik minat berbagai negara untuk berinvestasi dalam pembangunan hunian bagi rakyat.
Hingga saat ini, sudah ada komitmen investasi dari Qatar, Turki, UEA, dan Singapura dengan total 7 juta unit hunian yang akan dibangun.
- Qatar akan membangun sekitar 1 juta unit di perkotaan dengan investasi antara US$16 miliar hingga US$20 miliar (Rp262 triliun – Rp327,6 triliun). Selain itu, Pemerintah Qatar juga berencana membangun rumah di pedesaan serta rusun di perkotaan dengan investasi US$20 miliar atau sekitar Rp327,6 triliun.
- Turki akan berinvestasi untuk pembangunan 50 ribu unit rumah.
- Singapura akan berinvestasi dalam pembangunan 100 ribu unit rumah.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia sekaligus menarik lebih banyak investasi asing ke sektor perumahan nasional.
1 Komentar