JAKARTA – PKS sempat dibujuk oleh Golkar untuk gabung di KIB. Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman juga mengaku berkomunikasi dengan Partai Perindo.
Ia mengatakan kedekatan PKS dengan Partai Nasdem dan Demokrat tak menutup komunikasi politik dengan partai politik (parpol) lain.
Sohibul mengatakan PKS pun dibujuk oleh Partai Golkar untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Ya kita berkomunikasi, mereka (Golkar) menginginkan komunikasi terus dengan kita. Ya enggak apa-apa,” ujarnya ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022).
“Termasuk juga Pak Harry Tanoe (Ketua Umum Perindo) komunikasi dengan saya, ya saya melayani, berkomunikasi dengan beliau juga,” tuturnya.
Namun, ia menyampaikan partainya tetap ingin menjajaki koalisi lebih dulu dengan Nasdem dan Demokrat.
Ia mengklaim pihaknya tidak tertarik untuk bergabung dengan KIB yang dihuni Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Kalau dari pandangan mereka, mau membujuk kita masuk ke KIB. Kami, dari saya, ingin membangun saling pengertian, pilihan boleh beda dari KIB, kita (PKS tetap) di sini,” sebut dia.
Sebaliknya, lanjut Sohibul, PKS berharap Golkar malah tertarik bergabung bersama Koalisi Perubahan, yang tengah dijajaki bersama Nasdem, dan Demokrat.
“Ya syukur-syukur kalau mereka tertarik ingin gabung ke sini,” tandasnya.
Diketahui hingga kini poros koalisi yang terbentuk adalah KIB dan koalisi Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sementara itu, PDI-P belum menentukan langkah politiknya terkait pembentukan koalisi untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Begitu pun PKS, Nasdem, Demokrat yang belum mendeklarasikan Koalisi Perubahan meski telah intens berkomunikasi sejak lama.
Diduga salah satu hambatannya adalah belum sepakatnya ketiga parpol soal figur. cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan yang diusung Nasdem sebagai capres.(SW)