“Untuk menentukan tukin itu ada indeksnya, tidak otomatis langsung ditentukan, sekarang kan cuma lima. Jadi bukan indeks sultan ya,” kata Anas saat ditemui di The Westin Jakarta, Jumat dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat(23/12/2022).

Anas menekankan, indeks reformasi birokrasi yang berisi daftar target capaian dan penilaian yang harus dipenuhi sebuah lembaga beserta seluruh pegawainya itu sebetulnya sudah lama ada dan telah digunakan sebagai alat ukur kinerja lembaga-lembaga tinggi negara.

Meski sudah ada pedomannya, Anas mengakui masih ada saja oknum yang menghubunginya supaya angka indeks reformasi institusinya di naikkan. Tujuannya supaya tukinnya dinaikkan.

“Justru sekarang ini banyak orang telfon ke kami supaya nilai indeks RB nya naik, kenapa? supaya tukinnya naik, padahal RB ini kan harus berdampak, reformasi birokrasi,” tutur Anas.(SW)