Amas mengatakan bahwa teknologi yang digunakan pada kegiatan scaling up yaitu jajar legowo, pengairan basah kering menggunakan pipa pengamatan AWD, pengendalian OPT menggunakan agen hayati, rumah burung hantu dan tanaman refugia sebagai tempat hidup predator.

Sedangkan pemanfaatan mekanisasi pertanian, jika tanam menggunakan indo jarwo transplanter dan panen menggunakan combine harvester. Dan untuk penggunaan bahan organik berupa decomposer insitu, urainya.

Kegiatan studi tiru dilanjungan dengan melakukan kunjungan ke lokasi scalling up yang sudah dipanen dan belum panen. (WY/NF)