Tingkatkan Peran Penyuluh sebagai formulator, Kementan Support Sekolah Lapang Pertanian Organik

Pertanian Organik
Kapusluhtan, Bustanul Arifin Caya pada kunjungan kerja bersama Komisi IV DPR RI di Desa Telangsari, Sumatera Selatan, Jumat (16/12/2022)

Penyuluh pertanian merupakan salah satu jabatan fungsional yang harus ditingkatkan kapasitasnya dan terus dimotivasi dalam pengembangan potensi diri dengan meningkatkan kompetensi, kemandirian intelektual dan sosial sehingga dapat melayani petani dan berusaha tani agar lebih baik.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengtakan bahwa tugas-tugas penyuluh pertanian adalah melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang komunikator.

Bacaan Lainnya

Menjadi penyuluh itu tugas mulia. Kamu menjadi penyampai pesan dan harapan negara. “Ujung tombak yang ada di garis depan,” ujar Mentan.

Baca Juga  Kementan Kembangan SDM Pertanian Melalui Genta Organik dan Smart Farming - Integrated Farming Solusi Hadapi Krisis Pangan

Lebih lanjut Mentan mengatakan bahwa peningkatan pertanian itu salah satu kuncinya ada di pundak bapak dan ibu semua. Oleh karena itu harus lebih keras lagi, jangan malas-malasan, rajin turun ke lapangan. Sapa dan dampingi petani untuk tetap berproduksi, ujar Mentan SYL.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kunci keberhasilan pembangunan pertanian ada di peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh.

“Karena itu kami siap untuk genjot produktivitas dengan mensupport program-program pertanian,” tegas Dedi.

Sedangkan menurut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya pada kunjungan kerjanya mewakili Kepala BPPSDMP bersama Komisi IV DPR RI di Desa Telangsari, Kecamatan Tanjung Lego-Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (16/12/2022) mendorong peningkatan kapasitas penyuluh pertanian untuk Sekolah Lapang (SL) Pertanian Organik mulai dari sosialisasi, rembug tani, pelaksanaan SL dan implementasi pupuk organik.

Baca Juga  Antusiasme Tinggi, Petani Muda Sulsel Ikuti Workshop Business Motivation Pathway

Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu metode pembelajaran dan penyuluhan yang cukup efektif dalam mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian. SL dapat berfungsi sebagai pusat pembelajaran manajemen dan teknologi, wahana pengkajian dan percontohan teknologi baru, tukar-menukar informasi dan pengalaman serta fokus pembinaan bagi poktan/gapoktan.

Bustanul lebih lanjut mengatakan bahwa SL Pertanian Organik merupakan tindak lanjut dari program Genta Organik atau Gerakan Tani Pro Organik yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian.

“Semoga dengan adanya pertanian organik, petani tidak ketergantungan dengan pupuk kimia dan antisipasi kelangkaan pupuk,” tambah Bustanul.

Penyuluh pertanian dalam melaksanakan kegiatannya harus melakukan persiapan penyuluhan pertanian; pelaksanaan penyuluhan pertanian, evaluasi dan melaporkan kegiatan penyuluhan pertaniannya di wilayah kerjanya masing-masing.

Baca Juga  Kementan Dorong Replikasi Program Andalannya di Kab. Oku Selatan

“Peran Penyuluh Pertanian sebagai formulator yaitu penyuluh pertanian harus dapat memformulasikan program di wilayah kerjanya, juga sebagai inovator, berwawasan agribisnis dan cara berbisnis” ujar Bustanul lagi.

Bustanul berharap penyuluh pertanian mampu mendesiminasikan hasil-hasil inovasi teknologi dan materi informasi yang modern dan mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan dengan baik bersama-sama peneliti serta stakeholder lainnya di wilayah kerja masing-masing. (JKS/MRY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 Komentar