Ayah David Ozora Geram Kasus Mario Dandy Jalan Ditempat, Ancam Lakukan Hukum Rimba

JAKARTA- Hingga kini kasus penganiayaan David Ozora (17) yang dilakukan Mario Dandy Satriyo bak jalan di tempat. Ayah David pun mengancam akan gunakan hukum Rimba.

Sebelumnya pihak kepolisian telah menetapkan 3 tersangka atas kasus penganiayaan tersebut yakni Mario Dandy, Shane Lukas dan juga anak AG.

Bacaan Lainnya

Untuk AG sendiri telah divonis hukuman 3,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (10/4/2023) lalu.

Namun hingga kini sidang dengan tersangka Mario Dandy dan Shane Lukas belum juga digelar.

Baca Juga  Pasca Dilantik, PPS Konawe Akan Merekrut Pantarlih

Hal tersebut lantaran berkas kasus Mario Dandy masih belum P21.

Melihat lamanya perjalanan kasus Mario Dandy, ayah David Ozora, Jonatahan Latumahina mengaku geram.

“Ngadepin mafia birokrat kemenkeu ini emang harus pake hukum rimba sepertinya, gue masih nunggu sampe limit kesabaran hampir abis,” tulisnya melalui akun Twitter pribadinya.

Tak cukup sampai disitu, Jonathan mengaku akan menggunakan hukum rimba bila ada kejanggalan dalam kasus Mario Dandy.

“Penindakan hukum setelah viral itu justru menyisakan banyak pertanyaan, biar netijen reda tangkap aja dulu tar didalam bisa nego2 dan dapat privilege misalnya pegang hape sambil nonton netflix. Jika ini bener terjadi maka gue bakal pake hukum rimba. Liat aja,” kecamnya lagi.

Baca Juga  Partai Ummat Sebut Tak Relevan Menakuti Umat dengan Politik Identitas

Tak hanya sang ayah, pihak keluarga David Ozora juga mengungkapkan kekesalannya atas lambatnya kasus Mario Dandy.

“Dear Polda Metro Jaya

Kami, keluarga David Ozora yang mengikuti perkembangan kasus hukum atas tersangka utama Mario Dandy, penganiaya berat dengan perencanaan atas anak kami David merasa capek dengan ketidakjelasan perkembangan kasus ini,” ujar Alto Luger melalui akun Twitternya.

Alto Luger pun menyindir satir dengan menyebut sekalian saja Mario Dandy diangkat jadi duta free kick karena telah sukses menjadikan kepala orang sebagai bola tanpa belas kasih. Secara sadis.(SW)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *