Berikan Kuliah Umum, Kepala BPPSDMP Kementan sebut Pemuda Andalan Pertanian Masa Depan

Umum
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat memberi kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang Sabtu (23/9/2023). (Sumber: Humas Polbangtan)

YOGYAKARTA – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang kembali menggelar Millenial Agriculture (MAF) Volume 4 Edisi 42, Sabtu (23/9), di Gedung Serbaguna Jurusan Pertanian, Yogyakarta. Tema yang diangkat adalah “Membangun Wirausahawan Muda Pertanian”.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan masa depan pertanian ada di generasi milenial.

Bacaan Lainnya

“Banyak hal yang bisa digarap dari pertanian. Oleh karena, kita selalu berharap milenial yang terjun ke pertanian untuk selalu memperbarui diri dan menambahkan pengetahuan,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, yang menghadiri langsung MAF, memberikan motivasi sekaligus kuliah umum kepada mahasiswa baru Polbangtan YOMA, baik yang hadir fisik di ruang serbaguna maupun 1000 partisipan yang hadir secara virtual.

Baca Juga  Kementan: Sensus Pertanian Tahun 2023 Sukses, Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Tercapai

Dedi mengatakan, pemuda merupakan andalan pembangunan, utamanya di bidang pertanian.

“Pembangunan Pertanian di Indonesia harus diawali dari Pemuda, karena sejarah membuktikan bahwa bangkitnya peradaban dunia itu selalu diprakarsai oleh pemuda,” ujarnya.

Ia berharap dari tangan pemuda, Mahasiswa Mahasiswi Polbangtan dan PEPI lahir inovasi-inovasi yang dapat membawa perubahan dan kemajuan peradaban.

“Kalian, para mahasiswa baru adalah andalan keluarga, andalan kampung halaman, bahkan andalan daerahnya. Oleh karena itu, tugas mahasiswa baru adalah membuktikan bahwa mereka adalah sebenar-benarnya andalan,” katanya.

Dedi menambahkan, bahwa menempuh pendidikan di Polbangtan merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik.

“Polbangtan ibarat kawah candradimuka, kalian akan ditempa dengan sebenar-benarnya. Karena pelaut ulung, pelaut handal, pelaut profesional, tidak lahir dari laut yang tenang, tapi dari laut yang penuh badai dan topan yang hebat,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 Komentar