Di GBK, Megawati Sentil KPU, Bawaslu, TNI dan Polri

JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan kritik terhadap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Sebelumnya, Megawati menyinggung orang-orang yang diintimidasi agar memilih paslon tertentu.

Bacaan Lainnya

Kemudian, ia mengingatkan adanya kecurangan dalam pemilu. Megawati lantas menanyakan di mana keberadaan Bawaslu yang menjadi pengawas dalam pemilu.

Hal itu disampaikan oleh Megawati dalam acara ‘Hajatan Rakyat, Konser Salam M3tal, 03 Menang Total,’ yang di gelar Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2).

Baca Juga  Tampung Limbah OB Dipingir Rumah Warga, Ketua PPWI Konawe Kecam Tindakan Pekerja PT. SACNA

Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, salah satu tugas Bawaslu yaitu melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran pemilu; dan sengketa proses pemilu.

Megawati menyinggung dugaan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian maupun TNI terhadap para pendukung Ganjar-Mahfud. Menurutnya, hal itu dilakukan lantaran ada pihak yang merasa takut akan kalah dalam Pilpres 2024.

Kendati demikian, Ia tidak menyebut siapa pihak yang takut kalah tersebut.

“Kenapa sih kalian dibegitukan (diintimidasi)? Karena mereka takut kalah dan iya mereka pasti kalah oleh kita di dalam satu putaran,” ujar mega.

Megawati pun meminta seluruh aparat menghentikan tindakan intimidasi kepada kader PDIP maupun para pendukung Ganjar-Mahfud.

Baca Juga  Profil Irjen Wahyu Widada, Peraih Adhi Makayasa Kini Menjadi Kabaintelkam

Dia mengatakan setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum tanpa terkecuali.

“Ingat, hei polisi! Jangan lagi intimidasi rakyatku! Hei tentara, jangan lagi intimidasi rakyatku! PDI Perjuangan adalah partai sah di republik ini artinya diizinkan untuk mengikuti yang namanya pemilu,” jelas dia.

“(Konstitusi) yang dibuat oleh para pendiri dan pejuang kita, dikatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama, sama, sama, di mana? Di mata hukum,” imbuhnya.

Kasus pelanggaran pemilu sepanjang rangkaian Pemilu 2024 beberapa kali terjadi. Bahkan ada juga pelanggaran pemilu yang melibatkan peserta Pilpres 2024.

Dalam kampanye akbar bertajuk “Konser Salam Metal” ini, lautan massa pendukung Ganjar-Mahfud memadati area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.(SW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *