Lebih dari 600 Petani Milenial Ikuti Sarasehan Petani Millenial di Sulsel

Petani Milenial
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat menghadiri acara Sarasehan Petani Millenial 2 Tahun 2022 di Makassar, Sulawesi Selatan

MAKASSAR – Suasana berbeda tampak di Hotel Claro Makassar, pasalnya lebih dari 600 petani milenial antusias mengikuti acara Sarasehan Petani Millenial 2 Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Setelah menggelar Sarasehan Petani Millenial 1 yang diikuti oleh petani millenial, P4S, Penyuluh Pertanian wilayah Indonesia bagian barat pada Agustus 2022, kali ini Kementan menggelar acara yang sama untuk petani millenial wilayah timur Indonesia.

Bacaan Lainnya

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo tak henti-hentinya mendorong petani milenial untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global yang mengancam ketahanan pangan nasional saat ini.

Baca Juga  Tingkatkan Produktivitas, Kabupaten Konawe Gelar Bimtek Program CSA

“Kita berharap pertanian Indonesia jadi lebih baik karena selama ini terbukti menjadi bantalan ekonomi. Pertanianlah paling siap menghadapi tantangan-tantangan apapun hari ini, besok dan masa yang akan datang,” katanya.

Lebih lanjut mantan gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan, kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Dunia mengharapkan kita dan pangan Indonesia harus menjadi sesuatu yang berarti. Karena itu, yang pertama mitigasi tantanganmu, kedua adaptasi, dan yang ketiga adalah hadapi tantangan ini secara bersama-sama,” imbuh Syahrul.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa Sarasehan Petani Millenial merupakan salah upaya resonansi regenerasi petani serta wirausaha muda di sektor pertanian dalam mendukung antisipasi krisis pangan global.

Baca Juga  Kementan Dorong Pertanian Modern Gunakan Pestisida Nabati

“Tujuan dari kegiatan Sarasehan Petani Milenial adalah menumbuhkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dan P4S dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan global”, tegas Dedi.

Ditemu disela-sela rangkaian acara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti menuturkan pertemuan Sarasehan Petani Milenial yang kedua pada Tahun 2022 akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, yaitu 6 Oktober sampai dengan 8 Oktober 2022 ini menghadirkan Petani Milenial dari wilayah Bali, Sulawesi, NTB, NTT, Maluku, Papua dan Papua Barat.

“Dibuka dengan team building yang diikuti oleh seluruh peserta dengan sangat antusias, kami merasakan suasana berbeda saat mereka berkumpul, bertemu dengan petani millenial dari berbagai daerah lainnya. Kami juga melakukan sosialisasi Program Utama Kementan oleh Sekretaris Badan dan Direktorat Jenderal lingkup Kementan dengan harapan para petani millenial binaan unit kerja Kementan dapat memahami dan mendukung seluruh program utama Kementan”, papar Santi.

Baca Juga  Genjot Produksi dan Produktivitas, Kementan Lakukan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Kapusdiktan pun menambahkan pada kegiatan ini juga dilakukan Penandatangan Kerjasama dengan lembaga pembiayaan Usaha Tani Petani Milenial, antara lain BCA, Bukopin, Sinarmas, BPD Kalimantan Barat, BPD Papua, PT. PNM, PT. Era Tani, Kospin Jasa dan BPD Jawa Tengah, Business Pitching dan Matching, Sharing Session Millennial Agripreneur, Pameran Produk Unggulan Pertanian, Pemberian Penghargaan kepada petani milenial yang berprestasi. Serta Talkshow Petani Millenial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *