“Bahwa Politik NU adalah politik tingkat tinggi (Siyasah Aliyah) yaitu politik kebangsaan & kerakyatan untuk menjaga persatuan bangsa bukan politik rendahan dan murahan (Siyasah Safilah) yaitu politik partisan dan keberpihakan yang mengabaikan etika dan aturan organisasi yang hari ini dilakukan Oleh PBNU,” sambungnya.

Gus Ipul awalnya hanya mengingatkan kepada Nahdliyin agar menyalurkan hak pilihnya pada 14 Februari 2024.

“Nah, dari paslon-pasan yang ada tentu kita harus lihat rekam jejaknya, dan sekaligus juga kita lihat siapa pendukungnya, tentu kita mengimbau kepada warga NU untuk bisa memilih dan memilah siapa yang kira-kira layak untuk dipilih,” kata Gus Ipul saat mengawali pesannya kepada warga NU, Rabu (17/1/2024).

Lalu, Gus Ipul membeberkan alasannya mengapa meminta warga NU tak memilih paslon yang didukung Abu Bakar Ba’asyir.