suarakarsa.com – Presiden Prabowo Subianto meresmikan secara serentak 26 pembangkit listrik yang tersebar di seluruh Indonesia pada Senin (20/1/2025).
Total nilai investasi proyek ini mencapai Rp72 triliun, seperti yang disampaikan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam laporannya sebelum acara peresmian.
Bahlil mengungkapkan bahwa total kapasitas dari 26 pembangkit listrik yang diresmikan mencapai 3,2 Gigawatt (GW) dan tersebar di 18 provinsi.
Mayoritas dari pembangkit tersebut menggunakan energi bersih, dengan kontribusi mencapai 89 persen.
“Dari 3,2 GW tersebut, 89 persen merupakan energi bersih. Ini adalah gabungan antara gas dan **EBT (Energi Baru Terbarukan),” jelas Bahlil dalam siaran YouTube Kementerian ESDM dari PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.
Menurut Bahlil, langkah ini merupakan upaya nyata pemerintah dalam mendorong konsumsi listrik di Indonesia. Saat ini, konsumsi listrik nasional hanya berkisar 4.500-5.000 kWh per kapita.
Target ke depan adalah meningkatkan konsumsi menjadi 6.000-6.500 kWh per kapita, sebagai bagian dari strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Untuk bisa tumbuh 8 persen, maka kita dorong konsumsi listrik menjadi 6.000-6.500 kWh per kapita,” ujarnya.
Langkah strategis ini akan dilanjutkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, yang menargetkan penambahan kapasitas listrik hingga 71 GW.
“RUPTL ke depan akan menambah 71 GW atau 71 ribu megawatt, dengan fokus pada sumber daya bersih yang tersedia di dalam negeri,” pungkas Bahlil.
Peresmian ini menandai komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi energi bersih dan memperkuat infrastruktur listrik nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Tinggalkan Balasan