Pendeta Gilbert, yang sebelumnya menjadi sorotan karena pernyataannya tentang zakat dan salat, meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Dalam pertemuan dengan Jusuf Kalla (JK), tokoh senior bangsa dan pemimpin umat muslim, Gilbert menyatakan penyesalannya dan menjelaskan bahwa potongan video yang beredar tidak mencerminkan pernyataannya secara utuh.

Menurut Gilbert, dalam pernyataannya yang sebenarnya, ia seharusnya memberikan autokritik untuk umat Kristiani atas perbedaan cara beribadah dengan umat Islam. Ia mengakui bahwa pengamalan agama Islam, termasuk salat lima kali sehari, memang membutuhkan komitmen dan kesabaran yang tinggi. Sementara itu, ibadah umat Kristen dianggapnya lebih santai dan tidak seberat yang dilakukan umat Islam.

Pendeta Gilbert juga menyampaikan bahwa kepercayaan umat Kristen dalam memberikan 10% dari pendapatannya berbeda dengan kewajiban zakat umat Islam. Namun, setelah klarifikasi dengan JK, Gilbert menyadari bahwa kewajiban zakat hanya sebagian kecil dari praktik keagamaan umat Islam, yang juga meliputi infaq, sedekah, dan wakaf.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *