suarakarsa.com – Mahasiswi Arsitektur di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, memanfaatkan waktu cutinya untuk membuka usaha bernama Retro. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini mengolah limbah kayu menjadi gantungan kunci hingga dekorasi ruangan.
Berawal dari melihat limbah kayu yang terbuang di meubel, Itun begitu ia akrab disapa mulai mempelajari pirografi, seni mengukir kayu dengan teknik pembakaran. Meski menghadapi berbagai tantangan, termasuk alat solder yang meledak, ia terus berusaha hingga mampu membeli peralatan seperti jigsaw dan bor mini. Kini, Retro dapat memproduksi sekitar 45 gantungan kunci per hari.
Nurzaitun, mahasiswi Arsitektur di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, memanfaatkan waktu cutinya untuk membuka usaha bernama Retro. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini mengolah limbah kayu menjadi gantungan kunci hingga dekorasi ruangan.
Selain menjual produknya di toko oleh-oleh dan toko aksesoris di Kendari, Itun juga memanfaatkan media sosial untuk memperluas pasar Retro. Dengan memanfaatkan Instagram dan WhatsApp, ia menjangkau pelanggan yang lebih luas, bahkan beberapa pesanan sudah datang dari luar Sulawesi. “Alhamdulillah, responnya positif. Banyak yang suka karena produk kami unik dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Produk Retro tersedia di toko oleh-oleh di Kendari, dengan harga gantungan kunci mulai Rp5 ribu dan dekorasi ruangan mulai Rp50 ribu. Bagi yang tertarik, bisa memesan melalui Instagram @retrohandicraft_ atau WhatsApp di 082188748247.
2 Komentar