Teks

“Bebek Lumpuh” Sentilan Buat Jokowi dan Relawan Kaca Mata Kuda

JAKARTA – Istilah “Bebek Lumpuh” yang diucapkan politisi Demokrat Andi Arief merupakan sentilan yang ditujukan lebih pada relawan Jokowi. Meski Jokowi ikut juga terkena imbasnya.

Relawan yang menggelar acara di GBK belum lama ini diasosiasikan seperti bebek. Banyak tapi bisa nya cuma berisik. Mereka bergerak seperti kaca mata kuda. Dan kini kebingungan karena induk semangnya hendak turun jabatan. Seolah tak ada manusia lain di bumi pertiwi ini yang mampu atau bahkan melebihi Jokowi.

Seperti diketahui Deputi Bappilu DPP Demokrat, Kamhar Lakumani berbicara soal narasi ‘bebek lumpuh’ yang disampaikan Ketua Bapilu Demokrat Andi Arief. Menurutnya narasi tersebut berasal dari aspirasi yang diserap dari masyarakat.

“Bang Andi Arief menyampaikan dan ini juga diserap dari aspirasi yang berkembang di publik bahwa sepatutnya ramai-ramai tentang Pilpres adalah ranah partai politik, bagaimana melakukan konsolidasi dan komunikasi untuk bisa mempersiapkan diri,” kata Kamhar dalam acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik bertajuk ‘Gegara Capres Rambut Putih Keriput’ yang disiarkan di YouTube seperti dilihat Kamis (1/12/2022).

Baca Juga  Gabungan Elemen Mahasiswa Demo Jokowi di Istana

“Karena kita dibatasi oleh presidential threshold , tentunya harus bekerjasama lintas partai bagi partai yang tidak memenuhi presidential threshold untuk membangun koalisi saat ini fase-nya di situ, komunikasi lintas partai untuk mempersiapkan diri menuju kontestasi Pilpres 2024,” lanjutnya.

Kamhar menuturkan penentuan calon presiden (capres) merupakan kewenangan partai politik. Untuk itu kata Kamhar, semestinya aspirasi capres 2024 disampaikan kepada partai politik.

“Ketika di saat yang sama juga terjadi rapat akbar itu, itu juga di lain sisi sekali pun itu hak dari semua warga negara ya untuk mengekspresikan aspirasi politiknya, tetapi kami berpandangan bahwa pada situasi seperti ini sepatutnya mestinya pun karena sudah diatur dalam sistem politik kita saluran itu melalui partai politik aspirasi ini disampaikan kepada partai politik,” ujarnya.

Lebih lanjut Kamhar memandang konsolidasi politik yang dilakukan para relawan harus dilakukan secara proposional. Menurutnya, jangan sampai nantinya malah jadi mendistorsi pemahanan publik.

Baca Juga  Tak Hanya di Indonesia, FAO Sebut Harga Beras Dunia Naik 1,2 Persen

“Dan kalaupun ada kelompok relawan yang masih menganggap bahwa ini suasana yang sama vibes dengan perhelatan Pilpres itu sendiri untuk melakukan kekuatan konsolidasi politik, itu figur yang mereka inginkan tentu harusnya dilaksanakan secara proposional, jangan sampai mendistorsi pemahaman publik sendiri,” imbuhnya.

Sebelumnya, Andi Arief menyoroti acara relawan Nusantara Bersatu di GBK, Sabtu (16/11) yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Andi Arief menyebut pengerahan massa seperti itu pertanda posisi Jokowi kini melemah di mata partai-partai politik.

“Ya kemarin pengerahan massa oleh Pak Jokowi itu menunjukkan Jokowi sebetulnya sedang dalam posisi melemah di mata para parpol,” kata Andi Arief saat dihubungi, Minggu (27/11)

Andi Arief menyebut Jokowi tengah berupaya menguatkan posisinya kembali dengan menggelar acara-acara relawan. Dia juga menyebut pasti ada pelibatan logistik dan sumber daya di balik pengerahan massa tersebut. Namun demikian, Andi Arief menganggap cara-cara tersebut biasa dalam berpolitik.

Baca Juga  Partai Masyumi Deklarasi Dukung Anies - Cak Imin

Dia memandang Jokowi tengah memasuki fase bebek lumpuh. Sebagai informasi, dalam istilah politik, lame duck atau bebek lumpuh biasanya fase yang terjadi pada pemimpin di pengujung masa kepemimpinannya.

“Tapi secara umum itu Jokowi bisa dibaca sedang memasuki fase lame duck (bebek lumpuh), dalam politik biasa itu, mencoba untuk menguatkan diri dengan cara-cara itu,” ujarnya.(SW)