JAKARTA – Kabupaten Konawe merupakan daerah tingkat inflasi terendah di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada bulan Juni 2024. Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) konawe yang merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Konawe untuk periode juni 2024.
Dimana, pada bulan Juni 2024 terjadi inflasi year on year (YoY) Kabupaten Konawe sebesar 1,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,26.
Sedangkan, untuk tingkat deflasi month to month (m-to-m) Kabupaten Konawe bulan Juni 2024 sebesar 0,52 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Kabupaten Konawe bulan Juni 2024 sebesar 0,64 persen.
Kemudian , dari data yang dirilis BPS Kabupaten Konawe dapat disimpulkan inflasi di Konawe masuk dalam kategori terkendali dan terendah di Sultra pada Juni 2024.
Pencapaian tersebut, merupakan kerja nyata Penjabat (Pj) Bupati Konawe Harmin Ramba bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Konawe melalui operasi pasar dalam memantau perkembangan harga bahan pokok di kabupaten Konawe untuk menjaga dampak inflasi dan berhasil menekan lajunya inflasi daerah.
Menanggapi hal itu, Pj Bupati Harmin Ramba mengapresiasi dan mengucapkan terima kasihnya atas kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara atas capaian terjadinya penurunan inflasi di daerahnya.
Menurut Harmin Ramba Bulan Juni 2024 kemarin, tingkat inflasi di Kabupaten Konawe pada terendah se – Provinsi Sulawesi Tenggara, berada pada YoY 1,51 Persen. Sedangkan Mont to Month mengalami Deflasi sebesar -0,52 persen.
“Terima kasih atas kerjasama semua OPD yang telah mendukung data Inflasi di Kabupaten Konawe. Sementara Month To Month mengalami deflasi,” ujar Harmin Ramba, Senin, 1/7/2024.
Penyebab Deflasi, kata Harmin Ramba dimana pada di suatu periode dimana harga-harga secara umum mengalami penurunan dan nilai uang bertambah.
“Ekonomi di konawe juga mengalami deflasi dan akan menunjukkan gejala harga-harga dan upah menurun,” urai Harmi Ramba.
Selain itu, lanjut Harmin, pada bulan Juni dirinya telah mengikuti zoom meeting bersama Gubernur dan Walikota Seluruh Indonesia yang di pimpin oleh Mendagri RI, Tito Karnavian.
Rapat itu, membahas Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam Rangka Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Polio.
“Mendagri Tito Karnavian juga menekankan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota agar mempertimbangkan situasi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Poliomylitis atau Penyakit Polio pada 6 (enam) provinsi yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
“Hal itu, perlu dilakukan upaya masif dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutus transmisi virus polio,” pesan Tito seperti dikutip Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba.
Sehubungan dengan hal tersebut, kata Tito melalui Harmin Ramba, Bupati diarahkan untuk melaksanakan langkah-langkah mendukung pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Disamping itu juga, Harmin Ramba mengungkapkan, Mendagri berpesan agar Bupati memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai dan berkelanjutan di daerah masing-masing.(**)
2 Komentar