Seorang PPK Diadukan ke KPU Konawe Usai Diduga Cemarkan Nama Baik Pj Bupati Konawe

KONAWE – Salah satu anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe akhirnya diadukan ke Komisi Pemilihan Umum Konawe usai diduga melakukan pencemaran nama baik kepada penjabat (Pj) Bupati Konawe, Dr. Harmin Ramba, SE, MM., Senin, 6/11/2023.

Dugaan pencemaran nama baik tersebut mencuat setelah adanya aksi demontrasi yang dilakukan Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Konawe Raya (GPMKR) dengan menuding Pj Bupati Konawe terlibat politik praktis atau kampanye terselubung pada Jum’at, 3 November 2023 lalu.

Untuk itu, ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Pemerintah Daerah (APPD) Kabupaten Konawe menggelar aksi unjuk rasa dipelataran kantor Bupati Konawe, Bawaslu dan KPU Konawe.

Harwan, koordinator aksi APPD mengungkapkan bahwa seorang anggota PPK dari Kecamatan Besulutu yang bernama Yopi diduga turut serta dalam memfitnah Pj Bupati Konawe.

“Kunjungan kami dikantor KPU Konawe ingin melaporkan adanya indikasi dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota PPK Kecamatan Besulutu saudara Yopi,” kata Harwan, dalam orasinya didepan kantor KPU Konawe.

“Saudara Yopi turut serta memfitnah Pj Bupati Konawe,” imbuhnya.

“Terkait isu Pj Bupati melakukan kampanye terselubung, dalilnya apa?. Orang sedang menjabat Pj Bupati Konawe kemudian menyentuh masyarakat dipelosok dengan berbagai macam program dikatakan itu kampanye terselubung, ada apa.?, ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Harwan, kaos baju yang bergambar Harmin Ramba selaku Pj Bupati Konawe yang dibagikan kepada warga tidak ada kata atau tulisan yang menjelaskan jika Harmin Ramba sebagai calon Bupati Konawe untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“Dan di baju itu tidak ada yang menerangkan bahwa beliau adalah sebagai calon Bupati Konawe, ini buktinya saudaraku..,” bebernya lagi, sambil memperlihatkan kaos baju bergambar Harmin Ramba yang dipakainya.

“Saya minta kepada komisioner KPU Konawe copot saudara Yopi, kalau tidak kami bisa duga ada perintah dari komisioner kabupaten konawe terlibat dalam hal ini,” pungkasnya,”(**)