Dukung Kelancaran Produksi Pertanian, Yusran Akbar Bantu Perbaikan Jalan Usaha Tani Kelurahan Andabia

UNAAHA – Setelah pengerjaan Jalan Usaha Tani (JUT) Desa Wunduongohi, Program Kadin Konawe Peduli yang di gagas Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar ST, kini tengah mengerjakan perbaikan Jalan Usaha Tani (JUT) sejauh 700 meter dan normalisasi sungai di Kelurahan Andabia, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Menurut Yusran Akbar, ST, bahwa program Kadin Peduli ini merupakan program yang menyasar perbaikan infrastruktur jalan desa dan kelurahan untuk mendukung kelancaran produksi sektor pertanian dan perkebunan yang selama ini cenderung menjadi keluhan masyarakat.

Bacaan Lainnya
Baca Juga  Prabowo-Gibran Resmi Dilantik 20 Oktober 2024

“Melalui program Kadin Konawe peduli yang terkoordinasi bersama WKU Bidang PU dan WKU Bidang Transportasi untuk membantu masyarakat petani kita dalam memperlancar hasil produksi, hasil panen di sektor tanaman pangan dan perkebunan warga,” ujar Yusran, Minggu, (13/11/2022).

Program ini, kata Yusran, terlaksana dengan baik karena dukungan dan interaksi warga desa dan kelurahan yang ikut berpartisipasi mulai dari tahapan perencanaan, pengusulan kegiatan hingga proses pelaksanaan dan pengawasannya.

“Tentunya, ini merupakan sinergi dan kolaborasi sesuai dengan fungsi dan peran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang terus mendorong percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 yang dimulai dari tingkat desa dengan upaya peningkatan produksi tanaman pangan dan perkebunan,” ungkap Yusran.

Baca Juga  Tanggal Merah di Bulan September 2023, Libur Panjang Menanti!

Lebih lanjut, tutur Yusran, Desa memiliki sumber daya hasil-hasil pertanian cukup, sehingga dengan dukungan perbaikan jalan ke sektor produksinya dapat dengan mudah dan lancar para petani kita meningkatkan hasil produksi dan menghemat biaya transportasi untuk pengolahannya.

“Kehadiran Kadin Konawe disini, kita memberi dorongan dan tumbuhkan semangat gotong royong serta mengajak partisipasi warga untuk menjaga kelancaran arus transportasi dari dan menuju area persawahan dan ke kebun warga,” lanjutnya.

“Kedepannya, kita berharap saat ekonomi meningkat, masyarakat yang berada di area sentra produksi pertanian dan perkebunan yang jalannya kita kerjakan ini dapat berswadaya dan mandiri memperbaikinya, tanpa membebankan anggaran dana desa dan APBD daerah,” pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar